Jakarta- Salah satu dokumen yang dipublish di Wikileaks adalah terkait Freeport di Papua. AS dalam dokumen rahasia itu mengaku masyarakat Papua dirugikan. Menurut AS, Indonesia yang untung.
Tapi di mata Mahendradatta, justru tudingan Amerika itu ada benarnya. Menurutnya kontrak PT Freeport di Indonesia hanya menguntungkan segelintir orang saja.
“Siapa yang bilang diuntungkan (keberadaan Freeport), Siapa yang memperpanjang kontrak? Itu ulah antek-antek,” beber Mahendradatta, kepada INILAH.COM, Sabtu (04/12/2010).
Sebelumnya, sebuah dokumen Report RL33260 yang disusun Bruce Vaughn untuk Congressional Research Service (CRS) itu sempat menceritakan bahwa Freeport memang merugikan kaum lokal Papua tetapi menguntungkan Indonesia.
Menurut Mahendradatta yang juga pengacara ketua Tim Pembela Muslim (TPM) ini, ada penghianat bangsa sehingga justru keberadaan Freeport diperpanjang. “Saya yakin yang selalu teriak-teriak nasionalis itulah,” katanya.
Dia menghimbau, agar Indonesia tidak melihat masalah ini hanya untuk menghakimi negara AS. Karena apa yang dilakukannya adalah upaya untuk memperjuangkan bagi negaranya sendiri. Namun, yang menjadi persoalan baginya adalah keberadaan orang-orang dalam yang justru menghianati bangsa sendiri. “Itu yang paling berbahaya,” pungkasnya. [irw]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar