Sabtu, 18 Desember 2010

PBB Serukan Perlindungan HAM, Tapi Diam Atas Pelanggaran HAM AS dan Israel

Syabab.Com - Sekjen Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB), Ban Ki-moon, menyerukan setiap orang untuk menjadi pembela Hak Asasi Manusia (HAM) bagi kehidupan yang lebih baik, Kamis, dalam berita untuk memperingati HAM sedunia pada Jumat, 10/11/2010. PBB seolah ingin tampil sebagai pembela Hak Asasi Manusia, tetapi nyaris tak terdengar atas pelanggaran HAM terbesar di dunia abad ini yang dilakukan oleh Amerika Serikat dan Israel yang telah mencabut hak-hak hidup muslim Irak, Afghanistan, Pakistan dan Palestina.
"HAM merupakan dasar kemerdekaan, perdamaian, pembangunan dan keadilan serta jantung pekerjaan PBB di seluruh negara," ujar Ban.

Ban mengatakan bahwa perlindungan dan penyiaran hukum HAM amat penting untuk mendirikan hak-hak dalam kehidupan masyarakat, dan oleh karena itu Hari HAM Sedunia diadakan bagi para pembela yang berjuang melindungi hak mereka sendiri serta orang lain.

Ban mengatakan bahwa perlindungan dan penyiaran hukum HAM amat penting untuk mendirikan hak-hak dalam kehidupan masyarakat, dan oleh karena itu Hari HAM Sedunia diadakan bagi para pembela yang berjuang melindungi hak mereka sendiri serta orang lain.

"Para pembela mungkin saja sebuah bagian organisasi masyarakat, seorang jurnalis atau seorang warga yang melakukan pembelaan atas pelanggaran HAM di lingkungannya," ujar dia di Jakarta, Kamis.


Ban menambahkan bahwa HAM berperan penting dalam melawan diskriminasi, pemeriksaan dengan kekerasan, dan juga membantu korban dalam memperoleh keadilan serta dukungan.

"Para pembela HAM berdiri, berteriak dan hari ini mereka menyuarakan dalam jaringan atas nama kemerdekaan dan martabat kemanusiaan," kata Ban.

Hanya saja sayang, PBB masih juga berdiam diri terhadap pelanggaran HAM yang dilakukan Amerika Serikat dan Israel yang telah merampas Hak Asasi Manusia di kawasan tersebut.

Tidak ada suara nyaring sama sekali dari PBB untuk menghentikan penjajahan AS baik di Irak, Afghanistan, dan Pakistan. Hal yang sama, tidak ada suara nyariang PBB terhadap Israel yang telah merampas negeri Muslim Palestina.

Ini dapat dimengerti karena PBB telah menjadi alat bagi kepentingan AS dan Barat. PBB menggembar-gemborkan HAM tetapi pada saat yang sama diam ketika Amerika Serikat dan Israel membunuhi kaum Muslim di Irak, Afghanistan, Pakistan dan Palestina.

PBB juga kerap kali membiarkan pelanggaran HAM bila terkait umat Islam. Pada saat terjadi tragedi Bosnia-Sebrenica ini yang berlangsung mulai dari 1992 hingga 1995. Badan yang dianggap sebagai 'penjaga perdamaian' malah ikut bermain untuk membantai kaum Muslim di sana. Ini sangat jelas, ketika kaum Muslim berada di bawah naungan PBB bukan untuk dilindungi, malah diserahkan kepada pasukan Serbia yang selanjutnya dibantai.

Semakin terang, ide Hak Asasi Manusia (HAM) yang dibangun di atas liberalisme merupakan racun yang mematikan! Itu hanyalah hak orang-orang yang melanggar kehormatan Islam. Itu adalah hak orang yang murtad dari Islam yang berani berlaku lancang terhadap al-Quran al-Karim dan Rasul saw.
HAM itu adalah hak-hak para pelaku kemaksiyatan homoseksual dan pornografi … Adapun jika masalahnya terkait dengan keterikatan seorang muslim terhadap agamanya, memakai kerudung atau niqab (cadar) oleh muslimah, atau bangunan menara masjid, … maka hak-hak itu ditolak dan diperangi dengan keras!

Kaum Muslim tidak membutuhkan ide dan retorika penuh kepalsuan. Umat ini hanya membutuhkan Islam sebagai sebuah dien yang paripurna. Umat membutuhkan satu kesatuan politik yang akan menerapkan Islam di dalam sendi-sendi kehidupan. Hal itu hanya akan terwujud dengan penegakkan Khilafah yang akan menyatukan kaum Muslim sedunia. Pada saat itulah, Islam sebagai rahmat bagi seluruh alam akan terpancar menyejahterakan dunia. Insya Allah tak akan lama lagi. [m/ant/syabab.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar