Sabtu, 20 November 2010

Amerika Menuju Negara Binatang: Keruntuhan Kapitalisme Global!

Syabab.Com - Masa depan Amerika benar-benar berada di ambang kehancuran. Tatanan kehidupan sosial di negeri tersebut telah rusak, di samping kebangkrutan ekonomi sebagai akibat diterapkannya sistem kapitalisme global. Warga Amerika Serikat semakin banyak yang berpendapat bahwa pernikahan adalah sesuatu yang usang. Hal ini terungkap dari jajak yang dilakukan The Pew Research Centre dan dikutip majalah Time.

Berdasarkan survei tersebut, 39 persen responden mengatakan pernikahan adalah sesuatu yang usang. Hampir empat dari setiap sepuluh pasangan yakin bahwa pernikahan adalah hal kuno, ungkap survei tersebut.

Jadi, semakin banyak orang di negara tersebut yakin bahwa pernikahan tidak diperlukan untuk membentuk keluarga bahagia. Hanya 52 persen orang dewasa (mulai usia 18) yang menikah, artinya semakin banyak anak lahir di luar pernikahan.

Jajak pendapat itu menunjukkan bahwa hampir satu dari tiga anak-anak Amerika hidup dengan orang tua yang bercerai, pisah ranjang atau yang tak pernah menikah.Angka itu merupakan lima kali kelipatan dari data tahun 1960.

Ketika ditanya apakah yang merupakan keluarga, sebagian besar responden merujuk pasangan yang menikah, dengan atau tanpa anak.


Tapi, empat dari lima disurvei juga menilai bahwa keluarga juga melingkupi orang tua tunggal atau pasangan beda kelamin yang tak menikah tapi punya anak. Tiga dari lima yang disurvei juga menganggap pasangan sejenis yang memungut anak juga merupakan keluarga.

"Pernikahan masih sangat penting di negeri ini, tetapi tidak mendominasi kehidupan keluarga seperti dulu," kata Andrew Cherlin, profesor sosiologi dan kebijakan publik di Johns Hopkins University.

"Sekarang, ada berbagai jalan untuk hidup berkeluarga dan makin banyak orang yang bisa menerima hal itu."

Pandangan perubahan definisi keluarga sebagian besar didorong mereka yang berusia 18-29. Generasi tersebut lebih banyak memiliki orangtua yang tak menikah atau bercerai.

Faktor ekonomi teryata juga memainkan peran besar. Biro Sensus Amerika Serikat baru-baru ini melaporkan bahwa pasangan beda jenis yang "kumpul kebo" melonjak naik dalam waktu setahun menjadi 7,5 juta orang.Hal ini disebabkan banyak orang enggan membuat komitmen pernikahan sehubungan perekonomian yang terus-menerus lesu ini.
Namun, penelitian menunjukkan bahwa perkawinan tidak akan hilang dalam waktu dekat. 67 persen warga Amerika Serikat masih optimistis tentang masa depan dalam pernikahan dan keluarga.

Naluri melangsungkan keturunan merupakan fitrah manusia. Namun, jika tanpa aturan, maka yang ada hanyalah kekacauan dan kehancuran, tidak jauh berbeda dengan binatang. Islam datang memuliakan manusia dan memberikan ketenangan dan ketentaraman, termasuk hubungan laki-laki dan perempuan. Dan ikatan yang sah tersebut hanyalah ikatan pernikahan.

Demikianlah, telah nyata kehancuran Amerika Serikat akibat jauhnya mereka dari tuntunan syariah dan khilafah. Sekalipun kehancuran Amerika di depan mata, kaum Muslim masih juga berkiblat kepada Amerika dan silau dengan kemegahan luar Amerika yang seolah sebagai negara super power. Padahal, Amerika kini menghadapi kebangkrutan.

Penggantinya, tiada lain Khilafah Rasyidah yang akan menyatukan negeri-negeri kaum Muslim di seluruh dunia. Negara Khilafah inilah yang akan menjaga keluarga muslim dari kehancuran. [m/ant/syabab.com]

Tidak ada komentar:

Posting Komentar