Senin, 13 September 2010

Omong Kosong 'Toleransi dan Kebebasan Beragama': al-Quran Dirobek di Depan Gedung Putih

Bagaimana rasanya jika Anda sebagai seorang Muslim mendengar bahwa kalamullah itu dirobek? Sekalipun aksi pembakaran Al-Quran tidak jadi dilakukan oleh Terry Jones, namun penghinaan terhadap Al-Quran telah dilakukan oleh sekelompok orang Amerika di Depan Gedung Putih. Dalam sebuah aksi, sekelompok orang merobek beberapa lembar isi kitab al-Quran.

"Tolong dengarkan saya, penggambaran Islam sebagai agama yang damai harus dihentikan," ujar Randall Terry, salah seorang pengunjuk rasa tersebut, Sabtu (11/9/2010). Demikian ditulis AFP.Pengunjuk rasa yang lain, Andrew Beacham, membaca beberapa lembar isi Alquran yang isinya tentang permusuhan dengan Kristen dan Yahudi. Kemudian disobeknya, halaman tersebut. Lalu dengan hati-hati, sobekan kertas tersebut dimasukan ke dalam kantung plastik, agar tidak mengotori halaman Gedung Putih.

"Satu-satunya alasan saya tidak membakarnya adalah karena membakar apa pun di halaman Gedung Putih adalah tindakan kriminal," terang dia.

Aksi segelintir orang ini mengundang perhatian beberapa wisatawan. Polisi melakukan penjagaan dan mengambil nama para pengunjuk rasa tersebut, tapi tidak melakukan pencegahan.

Sebelumnya Obama telah menegaskan Islam bukanlah musuh AS. AS pun tidak akan pernah memerangi Islam. "Sebagai orang Amerika, kami tidak dan selamanya tidak akan pernah memerangi Islam," ujar Obama dalam peringatan serangan 11 September yang digelar di Pentagon.

Namun, perkataan Obama tersebut jauh dari kenyataan. Faktanya, Obama tetap melanjutkan perang terhadap kaum Muslim dan membunuhi banyak orang di Irak dan Afghanistan. Membanjirnya darah kaum Muslim tersebut sebagai bukti "war on Islam".

Kebencian terhadap Islam di Barat hari ini merupakan bukti ketakutan mereka terhadap meningkatnya Islam di negeri mereka. Terlebih lagi, hingga hari ini para pengemban Islam tidak mengenal lelah untuk terus menyampaikan Islam hingga suatu saat nanti Islam akan mendominasi dunia di bawah naungan Khilafah Rasyidah.

Barat menyatakan kebanggaannya dengan ide toleransi dan kebebasan beragama. Tetapi, bagi umat Islam, hari ini semua simbol-simbol berbau Islam tengah diserang. Dengan demikian toleransi dan kebebasan beragama hanyalah omong kosong belaka.

Bagaimanapun juga, semua kebencian Amerika ini hanya mencerminkan kebohongan seruan toleransi dan kebebasan Amerika. Kaum Muslim, tentu tak boleh tertipu lagi untuk mempercayai ide-ide Barat yang berakar dari sekularisme, pemisahan agama dari kehidupan. Sudah saatnya kaum Muslim kembali berpegang teguh hanya kepada Islam saja bukan pada nilai-nilai Barat.

Menghadapi sikap kebencian Barat terhadap Islam ini, sebuah kelompok Islam di Amerika, Hizbut Tahrir Amerika menegaskan agar kaum Muslim tidak mengkompromikan prinsip-prinsip Islam. Bahkan mereka menyeru, agar kaum Muslim, masjid-masjid dan organisasi Islam untuk menjadikan Islam sebagai way of life pada komunitas non Muslim yang lebih besar lagi.

"Kami menyerukan kepada semua kaum Muslim di Amerika untuk berdiri bersatu dan bekerjasama melawan serangan atas Islam ini," tegas Hizbut Tahrir Amerika dalam sebuah pernyataan.

Memang semua ini menunjukkan, bahwa tidak akan lama lagi, fajar kemenangan Islam akan segera terpancar nyata. Di saat itulah, Islam mendominasi dunia, dari ujung timur hingga ujung barat di bawah naungan Khilafah. Insya Allah!!!

Sumber : syabab.com

Tidak ada komentar:

Posting Komentar